Pelantikan Ketua dan Pengurus OSIS SMP Negeri 1 Purwodadi Kedodoran


Pelaksanaan pelantikan pengurus OSIS baru periode 2010/2011 baru bisa terlaksana beberapa minggu yang lalau. Pelantikan ketua dan pengurus OSIS baru dilantik oleh Bapak Kepala Sekolah langsung pada 31 Januari 2011 bersamaan upacara hari Senin di halaman SMP Negeri 1 Purwodadi. Keterlambatan pelantikan ini disebabkan banyak faktor dan kegiatan yang ada di sekolah yang padat. Sehingga terjadi mundurnya kegiatan ini.
Pelantikan Ketua dan pengurus OSIS selalu didahului dengan selaksi dan seterusnya sampai pada kegiatan LDKS(Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa)yang diikuti semua pengurus OSIS terpilih dan MPK seluruh siswa kelas VII dan VIII.
Semua yang dilakukan sudah sepatutnya disyukuri bisa berjalan dengan lancar walaupun kegiatan ini terlambat. "Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. (zoomb 2011)
Category: 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hari PGRI ke 65

Tanggal 25 November 2010 adalah hari PGRI yang ke- 65.Untuk memperingati hari jadinya semua guru Upacara bendera di Alun-Alun Purwodadi ,termasuk guru SMPN 1 Purwodadi.Maka dari itu sekolah diliburkan.Upacara dimulai jam 08.00 – 10.00 WIB.Setelah upacara selesai, semua guru di SMPN 1 Purwodadi merayakannya kembali disekolah dengan mengadakan acara sederhana.

Selama 65 tahun guru berjuang tak pernah lelah, selalu sabar dalam mengajar dan membimbing,membuka ilmu untuk para siswa,membuka dunia luar yang tersembunyi.Sekarang pahlawan tanpa tanda jasa sudah tak jaman lagi.

Walaupun guru bergelar “ PAHLAWAN TANPA TANDA JASA “ terdapat juga guru yang tidak cocok untuk menyandang gelar tersebut.Guru zaman sekarang dan guru zaman dahulu berbeda jauh.Guru zaman dahulu tidak pernah mengharapkan imbalan,dia sangat senang apabila muridnya pandai.Berbeda sekali dengan guru zaman sekarang,sekarang guru jika tidak ada imbalannya tidak mau bekerja dengan sungguh-sungguh mengajari muridnya.Tapi tidak semua guru zaman sekarang seperti itu,ada juga yang ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.

Namun tetap saja gurulah pahlawan.Dengan sabar mereka mengarahkan siswanya kejalan yang lebih cerah,dan memberi ilmu yang luas agar muridnya menjadi pandai dan berwawasan luas,dan guru akan senang apabila muridnya sukses.

Dairy Adinda

Dairy Adinda

Adinda kirana dewi adalah namanya. Panggilan akrabnya Dinda. Dia bersekolah di SD Negeri 3 bogor. Dia sangat senang makan bakso di tempat Mang Udin. Dinda anak yang pintar,periang ,dan sangat cantik. Dia tidak sombong, orangnya sangat ramah. Penyayang binatang dan sesama.dia tak membedakan orang kaya dan miskin. Pasti teman-temannya yang melihatnya sangat senang. Dairy adalah teman Adinda yang sangat dia sayangi. Adinda anak yang pintar,periang ,dan sangat cantik. Adinda adalah anak penderita talasemia. Yakni, suatu penyakit kelainan darah bawaan. Artinya, ia telah mengidap penyakit dari dia lahir. Ia harus mendapatkan transfusi secara berkala, sebulan sekali atau tergantung denga keadaan HB(Hemoglobin)nya.

Meskipun seringkali harus ditranfusi darah, bahkan diharuskan dirawat di rumah sakit. Adinda tidak memusingkan dirinya. Ia memiliki sengsat hidup,semangat juang yang sangat tinggi. Ia sangat optimis dalam hidupnya.

“Apa kau tak takut kalau ditransfusi,Din?” tanya Tania, sahabat dari Adinda. Tania sering cemas dengan keadaan Adinda. Sehingga dia selalu melindungi Adinda dari teman-temannya yang usil.

“Apa yang ditakutkan?” balik Adinda. Tania sangat kagum dengan ketegaran sahabatnya. Tak terkira sakitnya jika tak ada darah yang bisa ditransfusi untuk Adinda. Apalagi bila dilihatkan dengan jarum dia sangat takut. Tania berdoa agar sahabatnya tercinta tak apa-apa.

Dengan diarynya Adinda menulis semua kejadian yang dia alami hari ini. Adinda memang mempunyai kelemahan fisik tapi dia diberi kemampuan oleh Allah. Melalui jari-jemarinya dia menulis berbagai karya. Adinda mempunyai bakat yang amat besar. Saat Adinda disuruh ibu guru membacakan puisi, Adinda sangat menghayati apa yang ia baca. Semua terpaku dan terdiam saat Adinda membacakan puisi tersebut. Setelah selesai Adinda membacakan puisi tersebut semua se-isi kelas menepuk tangani. Setelah itu semua baru sadar bahwa tak ada yang mungkin oranr yang memiliki kelemahan , mempunyai kemampuan yang sangat besar.

Tet …..tet ….tet…. bel telah berbunyi tanda anak –anak pulang. Saat Adinda berjalan menuju depan pintu gerbang Tania memanggil “Dinda mu gak kalau aku ajak ke warung bakso Mang Udin. “Tan mau!” jawab Dinda. “Tan udara disini sejuk banget ya?” Tanya Dinda. “memang udara disini sejuk” jawab Tania.

Adinda mengeluarkan jurusnya,yaitu dairy kesayangannya. Adinda menulis puisi tentang ibu guru:

Pengorbanan Sang Guru

Kau bagai surya menerangi jalanku

Menerangiku di negeri yang masih buta

Untuk menempuh kehidupan baru di negeri

Untuk jalan yang lurus

Kakimu seperti baja

Menggayuh sepeda yang sudah tua

Hanya untuk murid-murid tersayang

Tak kenal lelah dan letih

Semua wawasanmu kau berikan padaku

Kau mengajariku yang tak bisa

Menulis ….

Membaca …

Kau bagai kupu-kupu menabur kebajikkan

Membangun semangat para murid-muridmu

Tak membedakan mana yang kaya dan miskin

Mengajari murid-murid dengan sabar

Semua baktimu kan ukir dalam hatiku

Ciri khasmu takku lupa

Yaitu senyummu yang manis

Di bibir yang sangat merah

Aku menjadi takut bila kau marah

Tapi kemarahanmu bukan untuk menakutiku

Melainkan untuk mengajariku disiplin

Sungguh besar pengorbananmu…

Tak terkira harganya jasamu…

Terima kasih guru…

Atas jasamu untukku…

Adinda menulis puisi ini untuk ibu guru yang telah membimbingnya. Berterima kasih kepada ibu guru. Hari ulang tahun guru dirayakan semua guru berkumpul untuk mengikuti upacara. Maka dari itu Adinda menulis puisi untuk ibu guru.

Setalah menulis diary,Adinda menuju Bundanya yang sedang menonton televisi. Bunda bertanya”Kelihatannya anak bunda yang cantik lagi seneng banget”. Adinda hanya tersenyum malu.”Ada apa anakku yang paling cantik di seluruh dunia kok kelihatannya riang sekali?” Tanya bunda. Adinda menceritakan semua kepada bundanya.

Adinda tidur di pangkuan bundanya” Bunda aku tidur dipangkuan bunda seperti di atas awan yang sangat halus dan melindungiku selama tidurku” kata Adinda.” Ada-ada saja kau Din”jawab bunda. “ Adinda tidur ya nak tidur yang nyenyak”kata bunda. Adinda terlihat tidurnya sangat nyenyak,bunda Adinda sih kasihan sama Adinda karena punya penyakit tak ada obatnya. Hanya cuci darah itu juga tergantung dari darah yang masih segar. Kalau tak ada pasti Adinda meraung kesakitan.

Adinda tidak melihatkan tanda-tanda yang aneh. Tetapi dalam tidurnya Adinda sangat nyenyak. Karena pagi Adinda dibawa ke rumah sakit oleh bundanya karena sakit panas. Setelah siang, Adinda kejang-kejang. Bundanya sangat takut karena Adinda kejang-kejang. Bunda Adinda sempat meneteskan air mata. Setelah dirawat insentif , apa yang terjadi nyawa Adinda tak tertolong.

Bunda Adinda menangis histeris dan saat itu juga Tania mendengar Adinda sudah tidak ada hati Tania sangat remuk ketika ditinggal sahabat dekatnya.

Sekarang yang hanya tertinggal hanya torehan karya Adinda dari jemari-jemarinya yang lembut. Kisah ini tak terlupa oleh semua teman di sekitarnya.

The End Syifa VII H

Syarat Prestasi

Syarat Prestasi
Beberapa hari yang lalu kurang lebihnya tanggal 7 November 2010, Pramuka Gudep 0480-0483 SMP Negeri 1 Purwodadi dalam lomba Cerdas Tangkas Pramuka tingkat kabupaten Grobogan telah mendapat juara ke-2 . Lomba tersebut diwakili oleh ananda Adi (IX A), Tegar (IX B), dan Ardian (IX C)

Aktivitas siswi di Perputakaan SMP Negeri 1 Purwodadi

Aktivitas siswi di Perputakaan SMP Negeri 1 Purwodadi
Beginilah aktivitas Yudith dan sahabatnya, gemar sekali meluangkan waktunya di kala paro waktu rehat siang

Kantinku juga tak mau ketinggalan bersihnya

Kantinku juga tak mau ketinggalan bersihnya

Reduce Karya siswa-siswi SMP Negeri 1 Purwodadi

Reduce Karya siswa-siswi SMP Negeri 1 Purwodadi
Amazing

Praja Muda Karana SMP Negeri 1 Purwodadi EmaNg HebaaaaaatH !

Praja Muda Karana SMP Negeri 1 Purwodadi EmaNg HebaaaaaatH !

HUT ABRI Ke-65 di Purwodadi Grobogan

HUT ABRI Ke-65 di Purwodadi Grobogan
Upacara Peringatan HUT TNI Ke-65 tanggal 5 Oktober 2010 untuk kawasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dipusatkan di Kabupaten Grobogan, tepatnya di Alun-alun Kota Purwodadi. Upacara dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah. Upacara dipimpin oleh Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Langgeng Sulistyono. Peringatan HUT TNI baru pertama kali diadakan di Kota Purwodadi dengan alasan Kota Purwodadi merupakan salah satu jalur gerilya Jendral Sudirman saat Perang Kemerdekaan, demikian menurut Kolonel Sigid dari Kodam IV Diponegoro. Beliau menambahkan, bahwa tujuan diadakannya peringatan ini adalah untuk menyatukan TNI dari berbagai angkatan dan juga untuk menyatukan TNI dengan masyarakat. Dengan adanya peringatan ini, Kolonel Sigid berharap, TNI lebih solid dan lebih maju dalam segala bidang, khususnya dalam bidang persenjataan. Beliau juga menuturkan, peringatan HUT kali ini sangat berkesan karena kemeriahan acaranya dan antusiasme masyarakat yang belum pernah beliau lihat sebelumnya. (Riska & Chita) Setelah upacara peringatan HUT TNI Ke-65 Jawa Tengah & DIY berlangsung, TNI dari seluruh angkatan tampak terlihat di sepanjang jalan di kawasan Alun-alun Purwodadi, yang merupakan tempat pelaksanaan peringatan HUT tersebut. Salah satunya, Mayor Sony Endro yang bersedia menjadi narasumber untuk Tim Jurnalis SMP N 1 Purwodadi. Mayor Sony Endro merupakan anggota TNI Angkatan Darat yang bergerak dalam bidang kesehatan. Beliau menuturkan, beberapa alasan mengapa pelaksanaan HUT TNI kali ini dipusatkan di Purwodadi. Pertama, karena Purwodadi adalah kota kecil yang terkenal di kalangan TNI. Kedua, karena TNI ingin lebih memasyarakat dengan seluruh warga Purwodadi. Mayor Sony berharap agar TNI bisa menjadi lebih baik ke depannya. Beliau juga mengatakan bahwa perkembangan teknologi juga sangat berpengaruh untuk perkembangan TNI. Selain itu, dukungan masyarakat juga sangat diharapkan demi kemajuan TNI. Acara tersebut mendapat tanggapan yang sangat baik dari warga Purwodadi dan berjalan dengan lancar, meski ada suatu kecelakaan. Kecelakaan tersebut dialami oleh dua orang penerjun payung dan mereka mengalami patah tulang, namun, anggota TNI yang kurang beruntung tersebut segera diselamatkan oleh tim medis yang cepat tanggap. Peringatan HUT TNI kali ini memang cukup meriah. Ujar Bapak Icek Baskoro selaku Wakil Bupati Kabupaten Grobogan yang sedang melihat atraksi, dan kebetulan mau untuk menjadi narasumber ESTU News. Beliau sangat bangga dan senang karena peringatan HUT TNI diadakan di Purwodadi. Tidak biasa-biasanya acara-acara seperti ini diadakan di Kabupaten Grobogan. Ketika ditanya mengapa Peringatan HUT TNI Ke-65 ini dirayakan di Purwodadi, beliau mengatakan bahwa karena ada kerjasama dan komunikasi yang baik antara Purwodadi dengan jajaran TNI. Kegiatan ini memberi nilai tambah terutama dalam bidang kebudayaan dan menimbulkan adanya kebersamaan antara TNI dengan masyarakat. Harapan ke depan Wakil Bupati Grobogan adalah, semoga perayaan-perayaan HUT TNI yang akan datang harus lebih baik daripada ini. Beliau juga menambahkan, bahwa kesempatan seperti ini sangat langka.

Action anak-anak SMP N1 jadi Wartawan Amatir Kecil

Action anak-anak SMP N1 jadi Wartawan Amatir Kecil
Hari Selasa, tanggal 5 Oktober 2010, diperingati hari ulang tahun ABRI yang ke 65 se-Jawa Tengah. Perigatan tersebut diselenggarakan di Kabupaten Grobogan, tepatnya di alun-alun. Mengetahui itu, ekstrakurikuler Jurnalis SMP Negeri 1 Purwodadi berencana akan melakukan kegiatan berwawancara. Tepat sekali! Ekstrakirukuler Jurnalis SMP Negeri 1 Purwodadi terdiri dari 20 siswa. Dengan begitu, pembimbing kami membaginya menjadi 4 kelompok. Jadi, setiap kelompok terdapat 5 anak. Dan masing-masing anak memiliki tugas yang telah ditentukan. Pukul 09.00 WIB, kami berangkat dari SMP Negeri 1 Purwodadi ke alun-alun dengan berjalan kaki. Kami bersemangat dan tak terasa alun-alun pun sudah di depan mata. Banyak orang yang bergerombol, para pedagang yang sedang berjualan, dan para TNI ataupun polisi yang sedang berjalan ke sana - ke mari. Seperti orang se-Kabupaten berada di sana. Tapi itu hal yang wajar, karena sebelumnya hari ulang tahun ABRI se-Jawa Tengah belum pernah di peringati di Grobogan. Sambil menunggu teman yang lainnya berkumpul, aku sempat berfoto dengan Polisi. Setelah foto kudapatkan, segera aku menemui kelompokku. Menurut pembimbing, 1.30 jam hanya di berikan untuk berwawancara. Mas Kevin, ketua kelompokku bergegas mencari orang untuk diwawancarai. Bapak Kuswanto, TNI AD adalah narasumber pertama. Menurut beliau, banyak manfaat yang diperoleh dari peringatan tersebut. Ketika kami sedang berjalan-jalan mencari target selanjutnya, tak sengaja kami bertemu dengan Pak Nanto, salah satu guru OR SMP Negeri 1 Purwodadi. Akhirnya pun kami memutuskan untuk memilih dia sebagai narasumber kedua. Pendapat beliau peringatan ini sangat istimewa dan dia berharap semoga peringatan selanjutnya tetap dilaksanakan di Grobogan. Dua narasumber pun telah didapat. Masih tersisa banyak waktu. Kami menggunakannya untuk mencari hal-hal yang menarik. Berdasarkan hasil pengamatan kami, ada terjun payung, pesawat terbang layang, drumband, dan masih banyak lagi. Tanpa sadar, salah seorang Jenderal berada di sampingku. Aku tertarik untuk berfoto dengannya. Tapi, kesempatan itu hilang dengan mudahnya. Bapak Jenderal bergegas pergi. Dan sampai akhirnya, aku bertemu dengan pertunjukan busana flora dan fauna. Indah sekali! Terlihat berbaris orang memakai busana flora dan fauna yang begitu besar dan indah. Sampai aku ingin mengambil banyak gambar dengannya. Penasaran membuatku untuk mewawancarai salah satu anggotanya. Informasi yang kami peroleh dari Mbak Arum (anggota) ternyata flora dan fauna itu berasal dari Surakarta dan Yogjakarta. Tapi, waktu begitu terasa cepat. Kepuasanku untuk berfoto dengan mereka belum tercapai, karena jam tangan telah menunujukkan jam 10.30. Segera kelompokku untuk menuju lokasi semula. Lokasi untuk berkumpul para Jurnalis SMP Negeri 1 Purwodadi. Akhirnya, setelah sampai di lokasi, kami beristirahat dengn meminum sebotol air putih. Terlalu lama kami menunggu teman yang lain. Sesambil itu, kelompokku lari kesana-kemari mengejar para Jenderal untuk diwawancarai. Tapi, semua kesempatan terlewati begitu saja. Para Jenderal sibuk sendiri dan tak mempunyai waktu untuk kami. Yach, akhirnya gagal dech misinya! Tiba-tiba Pak Aries (si pembimbing) memanggil kami. Banyak kelompok lain yang sudah berkumpul. Pak Aries meminta kami untuk mewawancari kakak kelas alumni SMP Negeri 1 Purwodadi yang sekarang sekolah di SMA Negeri 1 Purwodadi. Namanya Mbak Reni. Setelah selesai mewawancarainya, kami juga berfoto dengannya. Lelah pun telah terasa. Rasa haus, berkeringat tak betah kami rasakan. Akhirnya, kami meminta ijin kepada Pak Aries untuk kembali ke rumah masing-masing. Ijin kami dapat, kami langsung kembali ke sekolah, tapi hanya aku, Vera, dan Desti yang naik becak ingin segera pulang. Kami bertiga pulang ke rumah Vera untuk cepat-cepat berteduh, karena rumah Veralah yang dekat dibanding rumahku maupun Desti. Sampai di rumah Vera, aku langsung mandi. Segaaaarrrrrrrrrrr! Kini aku tak lagi kepanasan di bawah teriknya sinar matahari. Setelah selesai mandi, kami bertiga heboh menceritakan pengalaman yang tadi, sambil membuka foto yang kami dapat. Tiba-tiba Desi (anggota kelompokku) menelpon aku. Ia kebingungan mencari kamera digitalnya. Ternyata kameranya masih terbawa olehku. Karena tadi ia sempat menitipkannya kepadaku karena kamera tersebut tak bisa dihidupkan. Perasaan lega didapatkan oleh Desi. Tak jadi kameranya menghilang. Hiks_Hiks_Hiks .. Hmmmmmbbbbb!! Lelah juga. But, that is no problem. Selain kami mendapat kelelahan, kami juga mendapat pengalaman jurnalis yang pertama kali. Kejadian ini, mungkin tak bisa ku lupakan begitu juga dengan temanku!! Banyak hal menarik yang kami dapatkan, sedikit kesengsaraan, dan tentunya banyak-banyak foto yang aku dapatkan! Pengalaman menarik yang pertama aku dapatkan di SMP ialah JURNLIS DI ALUN-ALUN BERSAMA KAWAN-KAWAN ...

Puisi Kontemporer

Juara Dota

Ku bertatih-tatih untuk mencoba

Ku terus berusaha dan mencari masternya

Ku terus mencoba tapi tak semudah yang ku bayangkan

Ku semakin berfikir bagai mana cara untuk mendapatkannya

Salu ku coba tapi tak mampu dan tak bisa untuk menjadi yang terbaik

Ku cari di berbagai media, ku cari terus tapi mengapa sampai saat ini ku tak bisa

Hari terus bergantiku coba untuk berusaha dan ku tak dapat dan ku tak tau bagaimana, dan siapa yang bisa mengajariku

Tak ku sangka, kemarin ku temukan siapa menjadi problem dan pemecahan masalah

Dia adalah keki dan ku bertanya bagaimana cara untuk menjadi yang terhebat, tapi dia membisu seperti krupuk terkena air

Ku terus bertanya dan diapun masih seperti tadi

Akhirnya ku tak kuat untuk bertanya ku bagaikan burung yang tak bisa terbang ternyata dia bisu aku pun tak bisa untuk bertanya

Setelah hari itu ada sepucuk surat dari keki dan aku buka surat itu aku terasa ada celah atau ada harapan ku senang seperti danau dengan air dan pohon yang dapat mengisi keindahan danau

Nama : Zein Priyambada

Kelas : VIII b

Tanggal :12 Agustus 2009


Balada Pengamen tua

Kala sebaya sibuk menikmati sisa hidup

Sibuk siapkan irama sandungan

Langkah kaki yang tak pernah redup

Di tengah terik , debu, bahkan hujan

Berbekal kecekan tutub botol bekas sirup

Kau ayunkan di tangan yang telah keriput

Kerincing parau suara tua

Senandungkan lirik balada jawa

Ala koboi kesiangan berpora di bawah lampu merah

Topi kusam jaket lusuh dan sepatu berbeda seri

Beraksi disela-sela kendaraan mewah

Milik pribadi hanyalah harapan mimpi

Dendang lagu zaman tak kalah

Lantun lirik irama digubah

Sluku-sluku Bathok lagu daerah

Harapkan rupiah orang-orang bersedekah

Sluku-sluku bathok

Bathoke ela-elo

Si Rama menyang Solo

Oleh-olehe payung mutho

Mak jenthiiit................

Tit ..tuit peluit pak polisi buyarkan konsentrasi

Langkah seribu mencari aman diri

Takut dibawa trantib masuk bui

Masuk masjid hilang harap sesuap nasi

Kali azdan berkumandang

Sempatkan waktu tunaikan kewajiban

Walau bersajadahkan koran

Sembah sujud penuh kekhusukan

Hanyalah secuil harapan dan impian

Warna hari demi hari tak akan terlupakan

Untuk melanjutkan waktu kemudian

Hari ini puasa besok harus makan

Oleh :

M. Khoirul Anam / VII G

SMP Negeri 1 Purwodadi

NIS : 15781